Islamsebagai rahmatan lil'alamin sebagaimana tertera dalam surat Al - Anbiya 107 bahwa, alam semesta mendapat manfaat dari diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat. Bagi orang beriman, datangnya utusan Allah adalah sebuah rahmat yang nantinya akan membawa kepada cahaya keimanan dan mendapatkan syafaat dan kemuliaan di dunia dan akhirat.
Jawaban D. Alam semesta Dilansir dari Encyclopedia Britannica, nabi muhammad saw. diutus oleh allah swt. sebagai rahmatan lil 'alamin artinya sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta. Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Share via Email Print
UtusanAllah Swt. sebagai pem- - 36435244 shofiyaharbaatus shofiyaharbaatus 28.11.2020 B. Arab Sekolah Menengah Atas terjawab 1. Utusan Allah Swt. sebagai pem- bawa kasih sayang bagi alam semesta adalah . a. malaikat b. Nabi Muhammad saw. c. jin d. Nabi Isa as. 1 Lihat jawaban
4 Nabi Muhammad saw. sebagi Pembawa Rahmat bagi Alam Semesta Anak-anak, tahukah kalian, nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah Swt. sebagai Rahmatan lil Ălamín atau sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta ini? Tentunya kalian ingin tahu lebih jauh apa tujuan nabi Muhammad saw. berdakwah.
makhluk binatang dan tumbuhan.3 Kasih sayang pun menjadi salah satu tujuan dari Islam itu diturunkan. Islam memandang penting makna kasih sayang dalam kehidupan manusia, dan hal tersebut ditunjukkannya ketika Islam disebarkan oleh utusan Tuhan yang bernama Muhammad Saw, sebagai pembawa kasih sayang bagi seluruh semesta alam4.
Jawaban D. Alam semesta Dilansir dari Encyclopedia Britannica, nabi muhammad saw. diutus oleh allah swt. sebagai rahmatan lil 'alamin artinya sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Amal yang disukai oleh Allah SWT berdasarkan hadits SAW.
Alamsemesta merupakan rancang bangun yang sempurna. Saturday, 2 Sya'ban 1443 / 05 March 2022
EuUm.
Menurut riwayat Ibnu Hibban, jumlah seluruh nabi ada sedangkan rasul sebanyak 313. Dari total tersebut, masing-masing memiliki level kemuliaan yang berbeda satu sama lain, dan nabi yang paling mulia adalah Rasulullah saw. Menurut Imam Fakhruddin ar-Razi, ada sejumlah alasan Nabi Muhammad mendapat predikat paling tinggi. Berikut adalah beberapa sebabnya. Rahmat bagi Alam Semesta Rasulullah saw diutus sebagai rahmat atau kasih sayang bagi semesta alam. Predikat ini tidak dimiliki oleh nabi-nabi pada umumnya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah swt berikut وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ Artinya, “Dan Kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” QS. Al-Ambiya 107 Berkaitan dengan ayat di atas, Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya mengutip Ibnu Abbas menjelaskan, Rasullullah diutus sebagai bentuk kasih sayang kepada seluruh umat manusia, baik yang mukmin atau bukan. Bagi orang mukmin, dengan berkat keimanan dan amal perbuatannya mereka akan mendapat balasan surga. Sementara bagi orang yang tidak beriman memperoleh rahmat dalam bentuk tidak mendapat siksa kontan di dunia sebab mengingkari Rasul. Berbeda dengan umat nabi-nabi sebelumnya yang akan langsung mendapat siksa di dunia jika tidak beriman kepada utusan Allah. Imam Ath-Thabari, Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, tanpa tahun juz XVIII, halaman 552. Namanya Selalu Membersamai Lafal Allah Alasan berikutnya mengapa Nabi Muhammad lebih mulia dibanding nabi-nabi lainnya karena namanya selalu dijejerkan dengan lafdzul jalâlah atau lafal Allah dalam banyak hal, seperti dalam bacaan tasyahud dalam shalat, lafal adzan dan iqamah, tahlil lâ ilâha illallâh muhammadur rasûlullâh, kalimat syahadat, dan sebagainya. Keunggulan ini ditegaskan dalam firman Allah berikut وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ Artinya, “Dan Kami tinggikan sebutan namamu bagimu.” QS. Al-Insyirah 4 Ayat di atas menegaskan bahwa Allah swt telah memuliakan Nabi Muhammad dengan cara membersamai namanya dengan lafdzul jalâlah dalam banyak kesempatan. Menafsiri ayat di atas, Imam Ath-Thabari mengutip hadits riwayat Abu Sa’id al-Khudri yang mengisahkan ketika Malaikat Jibril bertanya pada Nabi, “Bagaimana cara Allah mengagungkan namamu?” Rasul menjawab, “Ketika kau menyebut nama-Nya, maka kau akan menyertainya dengan namaku.” Selalu Disertakan dengan Allah Selain dengan menjejerkan nama, dalam sejumlah ayat Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah swt selalu bersama Nabi Muhammad dalam beberapa hal, seperti orang yang taat kepada Rasul berarti otomatis taat kepada-Nya QS. An-Nisa 80, Allah dan Rasul sama-sama memiliki kemuliaan QS. Al-Munafiqun 8, ridha terhadap Allah juga ridha terhadap Rasul QS. At-Taubah 62, dan sebagainya. Pendek kata, penyertaan Allah dengan Rasulullah menunjukkan Nabi Muhammad memperoleh keistimewaan yang tidak dimiliki nabi-nabi lainnya. Beban Dakwah Lebih Besar Rasulullah saw diutus untuk semua manusia, bukan untuk umat tertentu saja. Berbeda dengan nabi-nabi sebelumnya yang hanya diutus untuk berdakwah di kalangan terbatas. Ketika Rasulullah dihadapkan dengan umat secara menyeluruh, otomatis tantangannya lebih besar. Berbeda semisal Nabi Musa, karena ia hanya di utus untuk Bani Israil, paling hanya mendapat perlawanan Fir’aun dan para pengikutnya. Dengan demikian, beban dakwah Nabi Muhammad lebih berat dan sulit dibanding nabi-nabi lainnya. Allah swt menyinggung hal ini dalam firman-Nya وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ Artinya, “Dan Kami tidak mengutus engkau Muhammad, melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” QS. Saba 28 Agama Paling Mulia Agama yang dibawa Nabi Muhammad merupakan agama yang paling mulia dibanding agama-agama lainnya. Hal ini disinggung dalam firman Allah swt berikut وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ Artinya, “Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” QS. Ali Imran 85 Untuk poin ini Imam Fakhruddin ar-Razi memberi penjelasan, status agama Islam merupakan penghapus atas agama-agama sebelumnya, sehingga agama yang dibawa Rasulullah lebih unggul. Ketika status agama Islam sebagai kebenaran tunggal, maka nabi yang membawanya juga mendapat kemuliaan agung karena ia akan mendapat pahala selama agama ini masih eksis di bumi. Ar-Razi kemudian mengutip hadits berikut مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَ أَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. وَ مَنْ سَنَّ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعَلَيْهِ وِزْرُهَا وَ وِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. رواه البخارى و مسلم Artinya, “Barangsiapa mengadakan sesuatu sunnah jalan yang baik, maka baginya pahala sunnah dan pahala orang lain yang mengerjakannya hingga akhir kiamat. Dan barangsiapa mengerjakan sesuatu sunnah yang buruk, maka atasnya dosa membuat sunnah buruk itu dan dosa orang yang mengerjakannya hingga akhir kiamat.” HR Bukhari dan Muslim. Nabi Terakhir Rasulullah merupakan nabi terakhir dari ratusan ribu nabi yang pernah Allah utus di muka bumi. Dengan statusnya sebagai nabi pemungkas, maka beliau lebih istimewa dan sudah barang tentu lebih mulia dibanding utusan-utusan yang lain. Salah satu dalil yang menyinggung hal ini adalah firman Allah berikut مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا Artinya, “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. Al-Ahzab 40. Imam Fakhruddin ar-Razi, Tafsir Al-Kabir, 2015 juz III, halaman 174-176. Wallahu a’lam. Ustadz Muhamad Abror, penulis keislaman NU Online, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta
Islam adalah agama rahmatan lil ’alamin sebagai bentuk rahmat dan rasa kasih sayang Allah SWT, karunia dan nikmat yang diberikan kepada makhluknya di seluruh alam Di dalamnya menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menjaga hak binatang dan Memahami Islam rahmatan lil ‘alamin sebagai konsep dasar dalam agama Islam, akan memunculkan kembali keindahan Islam yang sudah lama ini adalah milik Allah dan diturunkan melalui Islam untuk dinikmati secara bersama-sama. Nabi Muhammad diutus ke dunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam. Dalam diri Nabi, Allah sudah ciptakan rahmat, bukan bagi umat muslim semata, melainkan juga bagi nonmuslim.“Islam rahmatan lil ’alamin kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mewujudkan rasa kedamaian dan rasa tentram sebagai rahmat bagi manusia dan alam semesta,” ujar Ustaz Rahmadon Tosari Fauzi, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekkah, saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam KWPSI, di Rumoh Aceh Lambada Kupi, Gampong Pineung Banda Aceh, Selasa 11/2 menjelaskan, saat penciptaan alam semesta, Allah menciptakan rahmat itu 100. Tapi yang ada dan ditinggalkan di bumi hanya satu, yaitu rahmatan wa hidatan. Untuk dinikmati bersama – sama oleh semua mahkhluk hidup. Termasuk bagi Dengan rahmat yang satu tadi, sebagaimana disampaikan dalam hadis, lembutlah hati seorang ibu. Harimau tidak makan anaknya, ini juga rahmat dari hari kiamat, maka 99 lagi rahmat yang sudah Allah ciptakan akan dikumpulkan lagi. Jangan sampai, rahmat yang 99 yang disimpan oleh Allah di hari kiamat, tidak satupun diberikan kepada kita umat “Setelah satu rahmat diberikan di dunia dan hilang setelah kematian, maka kita berharap mendapat rahmat di akhirat kelak,†kata Islam rahmatan lil 'alamin seharusnya mampu diaplikasikan oleh penganut agama Islam itu sendiri yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk di dalamnya hewan, tumbuhan, apalagi sesama Pernyataan ini sendiri banyak terkandung di dalam Al Qur’an, Surat Al Anbiya ayat 107 yang artinya “Dan tiadalah kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta Islam sebagai rahmatan lil’alamin sebagaimana tertera dalam surat Al – Anbiya 107 bahwa, alam semesta mendapat manfaat dari diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat. Bagi orang beriman, datangnya utusan Allah adalah sebuah rahmat yang nantinya akan membawa kepada cahaya keimanan dan mendapatkan syafaat dan kemuliaan di dunia dan itu, Nabi Muhammad SAW menyempurnakan ajaran yang disampaikan oleh kitab – kitab sebelumnya melalui kitab suci “Nabi Muhammad diutus dengan membawa ajaran Islam, maka Islam adalah rahmatan lil’alamin, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia. Rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba. Atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh manusia,” demikian, kasih sayang di sini bukan berarti mengasihi dalam hal munkar dan semua hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Seperti bertoleransi pada hal yang merusak imam dan yang diberikan berupa Islam meliputi segala dimensi kehidupan manusia. Allah mengutus Rasul-Nya Muhammad sebagai petunjuk kepada manusia. Agar manusia senantiasa berjalan di jalan yang adalah penutup nabi-nabi dan tidak ada nabi setelah diutusnya Nabi Muhammad. Beliau mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan yang sesuai dengan kaidah syariat serta mengajarkan toleransi kehidupan, mengingatkan manusia terhadap fitrahnya dan mengajarkan tatanan sosial dan cara hidup yang lengkap dan menciptakan kedamaian dan kesejahteraan dalam Untuk menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan, maka diantara makhluk hidup harus saling menghargai dan tidak boleh bersikap sewenang – wenang. Meskipun makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan tidak dapat berbicara, sebagai manusia yang diberikan akal pikiran seharusnya memikirkan kelangsungan hidup makhluk Sebagai contoh menyakiti hewan dan menebang pohon sembarangan. Kehidupan yang bisa berdampingan akan menciptakan kesejahteraan bagi makhluk itu sendiri dan khususnya alam semesta. Justru sebaliknya, jika manusia tidak menjaga kesejahteraan dan keselarasan hidup akan menimbulkan dampak pada Menebang pohon sembarangan dan tidak menyayangi apa yang ada di alam semesta akan timbul bencana yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Islam mengajarkan bagaimana menjaga lingkungan serta hidup dengan saling  Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al- Qashas 77 yang artinya “ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benarâ€.Ustaz Rahmadon Tosari juga menyampaikan bahwa Allah memilih orang – orang yang disayangi-NYA untuk menjadi pemeluk Islam. “Jangan sampai dalam hidup ini menyia-nyiakan dan tidak melaksanakan ajaran Islam dengan sebaik mungkin,†Bagi orang Islam, setelah mati adalah permulaan kehidupan. Begitu nafas telah berhembus meninggalkan raga, maka ada kehidupan akhirat. Setiap muslim meyakini ini.[]rilis kwpsi
ABI Posted On 4 March, 2022 Rasulullah Merakyat dan Kasih Sayang bagi Alam Semesta Sebagaimana rahmat Allah Swt tak terbatas bagi setiap makhluk-Nya, pun dengan kasih-sayang yang dimiliki Rasulullah saw; bahwa salah satu tujuan diutusnya adalah menyebarkan pesan cinta-kasih pada semua manusia tanpa terkecuali, sehingga misi dakwah yang beliau ampu dari Allah Swt dapat diterima dengan mudah oleh orang-orang kala itu, yang telah menjadikan berhala sebagai objek sesembahannya. Karenanya, Allah Swt mengabadikan kasih sayangnya Rasulullah saw tersebut dalam salah satu ayat al-Quran. Allah Swt berfirman Dan Kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. QS. al-Anbiya 107 Baca juga Pemuda Tobat, Manusia Paling Dicinta Allah Sebagai seorang pemimpin di tengah umat, maka salah satu hal yang harus dimiliki ialah jiwa merakyat dan membaur dengan siapa saja di tengah masyarakat. Karena, penting bagi seorang pemimpin menghapus sekat-sekat yang dapat membentengi dirinya dengan rakyatnya. Hal itu pulalah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Meski beliau dinobatkan sebagai paling mulianya manusia, beliau tak memanfaatkan itu untuk menjaga jarak atau bahkan berbuat semena-mena terhadap orang lain. Beliau tetap memosisikan diri, sebagaimana manusia biasa. Allah Swt berfirman Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. QS. at-Taubah 128 Tim Muslim Menjawab, Kemuliaan Nabi Muhammad saw Baca juga Hubungan Sesama Jenis dalam Catatan Al-Qur’an dan Hadis Post Views 417 Trending Now You may also like
Sudah berbulan-bulan kita merenungkan doa syafaat Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung, satu-satunya Pengantara Allah dan manusia yang ditebus. Tiap kalimat adalah cetusan hati terdalam, kasih Bapa dinyatakan kepada manusia di dalam Kristus. Ayat 23 sangat penting, karena di dunia ini tidak ada utusan Tuhan yang setara dengan Yesus Kristus. Satu-satunya Utusan Allah yang sejati adalah Yesus utusan’ messenger’ di Perjanjian Lama dipakai untuk para malaikat. Semua malaikat adalah utusan Tuhan. Allah mengutus mereka melaksanakan kehendak Allah dalam ciptaan. Dalam Perjanjian Lama, messengers utusan-utusan adalah istilah khusus bagi para malaikat. Berapa jumlahnya? Jutaan. Allah mengutus jutaan malaikat melaksanakan kehendak-Nya. Dalam Mazmur 103 dikatakan, “Semua malaikat yang diutus menjalankan kehendak Allah mempunyai kuasa besar.” Malaikat itu makhluk rohani yang kuasanya sangat besar yang tugasnya melaksanakan kehendak Allah. Namun ada malaikat yang tidak mau melaksanakan kehendak Allah. Mereka memberontak, jumlahnya banyak sekali dan dipimpin penghulu malaikat, Lucifer, yang akhirnya disebut Setan. Istilah setan’ berarti perintang, penghambat, penantang kehendak Allah. Meski ia mempunyai kuasa yang hampir tak terbatas, namun ia tetap ciptaan yang terbatas. Ada perbedaan kualitatif mutlak antara Pencipta dan ciptaan, ditandai dengan keterbatasan dan ketakterbatasan. Allah adalah Yang mutlak tak terbatas dan semua ciptaan-Nya adalah mutlak kita menyebut Allah yang Esa,’ bukan hanya jumlah-Nya tunggal saja, tapi Ialah satu-satunya yang mutlak sempurna, tak terbatas, kekal, ada, dan cukup pada diri-Nya sendiri. The only absolute self-depending, self-sufficient, self-eternal, self-immortal, self-existing, unchangeable One. Itulah Allah. Maka saat para malaikat memberontak, bagaimana pun tak mungkin melawan kehendak Allah. Maka, jangan putus asa atau berhenti berharap pada Allah. Ini pegangan kita. Bagaimana pun kita tak boleh kompromi pada Iblis. Jangan mau dirayu perkataannya yang manis, dengan segala cara cerdik dan siasat yang diselubungi ketidakjujuran. Yesus berkata, “Barang siapa sabar, tekun sampai akhir, pasti diselamatkan.” Dengan iman dan pengharapan ini kita ibarat burung dengan dua sayap terbang melampaui dunia yang akan binasa malaikat, ada utusan manusia. Dalam Perjanjian Lama, mereka disebut para nabi; dalam Perjanjian Baru, para rasul. Jadi nabi diutus memberitakan firman, rasul mengabarkan Injil. Nabi diutus menyatakan kehendak Allah, rasul menggenapi rencana Allah. Para malaikat diutus menjalankan kehendak Allah yang harus langsung dilakukan, tidak dalam waktu, karena mereka tidak dicipta dalam kurun waktu. Sedangkan nabi dan rasul dicipta dalam kurun waktu, hingga nabi memberitakan kehendak Allah sebelum kehendak itu dilaksanakan pada waktu yang akan datang, karena mereka diberi Roh Kudus dalam hatinya. 1 Petrus 110-12 mencatat para nabi selidiki tuntas Roh yang ada dalam hati mereka, karena mereka berbeda dengan orang lain yang hatinya tidak diberi Roh. Nabi berbeda dengan orang lain. Orang lain hanya memikirkan yang dicipta, mengingini yang dihidupi, mencari uang, nama, kuasa, kemuliaan dunia, sekutu. Ini pikiran orang biasa. Nabi memikirkan apa yang dipikirkan, direncanakan, dan dikehendaki Allah, maka mereka mencari tahu rahasia Allah yang sebenarnya. Allah memberi petunjuk, rahasia-Nya kepada mereka dengan memberi Roh-Nya kepada mereka. Jadi di Perjanjian Lama, ada manusia yang mendapat Roh Kudus, yaitu para nabi. Orang biasa mendapat karya Roh Kudus, nabi mendapat hadirat Roh mendapat Roh Kudus untuk tugas tertentu, sedangkan orang Kristen menerima Roh Kudus sepanjang hidup dipimpin Roh Kudus. Maka kita yang di Perjanjian Baru jauh lebih berbahagia dibanding para nabi. Dalam Kisah Para Rasul dikatakan, “Terimalah Roh yang dijanjikan,” artinya yang sudah dijanjikan ribuan tahun akhirnya terwujud di hari Pentakosta, hari Roh Kudus yang dijanjikan turun, janji Tuhan genap. Sebelum hari itu, yang pernah menerima Roh Kudus adalah orang, saat, tugas, dan rencana Allah tertentu. Para nabi tak selamanya mempunyai Roh Kudus. Maka tidak heran, Mazmur 51 berkata, “Jangan ambil kembali Roh-Mu dariku.” Roh bisa diambil kembali oleh Allah. Di Perjanjian Baru, Roh Kudus diberikan untuk selamanya, maka jangan kaudukakan Roh Kudus. Ia ibarat ibu yang melahirkan, mengasuh, mengasihi, dan konsisten memelihara bayinya begitu teliti tiap Perjanjian Lama jika kau melawan Roh Kudus, Ia langsung meninggalkan kamu. Itu yang terjadi pada mereka yang tidak taat, pada Saul, Bileam. Roh meninggalkannya, dan lagi, roh jahat dari Allah turun atas Saul. Berarti Roh Kudus pergi darinya dan roh setan diizinkan Allah memasukinya. Hari ini saya tekankan kalimat Yesus, “Agar dunia tahu bahwa Engkau utus Aku ke dalam dunia.” Utusan Allah ada malaikat, nabi, rasul. Nabi di Perjanjian Lama, rasul di Perjanjian Baru. Nabi memberitakan firman, rasul memberitakan Injil. Injil terkandung dalam firman. Perjanjian Lama nubuat, Perjanjian Baru penggenapan. Pengabaran Injil memproklamasikan yang sudah dikabarkan dan digenapi, jadi Injil adalah Kabar Baik bagi seluruh dunia. Para nabi, lalu Kristus, lalu para rasul, semuanya Perjanjian Lama adalah para nabi, diutus untuk jadi juru bicara Allah. Mereka mengutarakan, menyampaikan, memberikan firman dari Allah pada umat manusia tentang apa yang akan terjadi. Karena waktunya belum genap. Mereka mendahului zaman yang belum tiba. Adakah nabi yang tidak taat dan melawan kehendak Allah? Ada. Ia bisa langsung dibuang Tuhan, tidak lagi dipakai. Ada kasus-kasus seperti ini. Di Ibrani 1 kaulihat Yesus melampaui semua malaikat. Jika kita teliti Alkitab, semua yang begitu complicated ini sudah tercantum jelas. Tidak ada yang lolos, sembarangan, karena Yesus lebih dari malaikat. Ibrani 2, Ia sedikit lebih rendah daripada oratorio “Messiah” yang ditulis Handel, “Let All the Angels of God Worship Him.” Para malaikat menyembah sujud pada-Nya, berarti Yesus lebih tinggi daripada malaikat. Ini membuktikan Yesus tertinggi. Para malaikat adalah utusan Allah untuk melayani. Alkitab berkata, “Pada waktu Yesus dicobai, malaikat datang melayani-Nya,” “Pada waktu Yesus di Getsemani, ada malaikat memberi kekuatan kepada-Nya.” Lalu Ibrani 114 menyatakan bahwa malaikat diutus melayani mereka yang menerima keselamatan. Jadi malaikat melayani Yesus Kristus dan mereka yang menerima Injil. Saya akan menonjolkan satu Oknum, Kristus, di atas semua yang dilayani. Yesus dilayani semua malaikat. Mereka menyembah sujud kepada-Nya, Anak Allah, satu-satunya Yang diutus ke dunia nabi membicarakan, mendeklarasikan, menubuatkan Yesus akan datang, lahir di mana, mati bagaimana. 1 Petrus 110 berkata, para nabi selidiki Roh yang di dalam hati mereka tentang kapan dan bagaimana saat dan cara Yesus mati. Sangat teliti. Malaikat dalam kekekalan, di luar waktu, dan nabi dalam sejarah, di dalam waktu. Sebelum Injil, nabi bernubuat; sesudah Kristus, rasul berkhotbah. Jadi Kristus adalah Pemisah sejarah, sebelum Kristus adalah Injil belum digenapi, setelah Kristus, Injil sudah digenapi. Sebelum-Nya Nubuat, Perjanjian Lama. Sesudah-Nya Pemberitaan, Perjanjian dan pengertian struktur para utusan Tuhan sangat sempurna. Setelah para nabi selesai bernubuat, maka tugas mereka selesai, Roh Kudus tidak terus pada mereka. Ini berbeda dengan Perjanjian Baru, setelah hari Pentakosta, Roh Kudus berdiam dalam hati kita selamanya. Hanya satu nabi yang Roh Kudus berdiam dan memenuhi hatinya sejak di rahim ibunya sampai mati, yaitu Yohanes Pembaptis. Yesus berkata, “Yang dilahirkan perempuan, tak ada yang lebih besar daripada dia.” Maksudnya, orang Perjanjian Lama tak ada yang melebihi Yohanes Pembaptis, demikian juga orang Perjanjian Baru. Ia satu-satunya yang dipenuhi Roh Kudus sejak dari rahim ibunya sampai mati. Lahir dari perempuan yang sudah berhenti haid, tak mungkin melahirkan. Tapi mujizat dan kuasa Tuhan, akibatkan Zakharia yang tua dan Elisabet yang sudah tak mungkin, akhirnya melahirkan dia, seperti Abraham dan Sara melahirkan Ishak adalah mujizat Allah dalam ciptaan. Setelah dewasa, ia akan menjatuhkan, sekaligus membangkitkan banyak orang. Ini sulit dipahami. Ada manusia seperti ini. Karena dia, ada orang yang akan dijatuhkan dan ada orang yang akan dibangunkan; karena dia, banyak orang akan ditelanjangi siapa mereka sebenarnya, hingga semua orang tahu. Pada masa biasa kita tidak tahu siapa itu siapa, pada masa penting mulai muncul isi hati manusia yang sebenarnya, tak bisa ditutup-tutupi lagi. Ia ada di dunia untuk nyatakan kepalsuan Farisi dan keaslian Yesus dari Allah. Ia tegur para pemimpin agama, dan melaluinya, mereka terekspos di hadapan Allah. He is a key person, controversial person who exposes so many personalities hidden in human kalimat kedua dari Yesus Kristus memberikan konsep yang melengkapi, “Tapi yang dilahirkan dalam Kerajaan Allah lebih besar daripada dia.” Di mana posisi Yohanes Pembaptis? Ia lebih besar dari semua yang dilahirkan perempuan, tapi yang dilahirkan dalam Kerajaan Allah lebih besar darinya. Kita tidak lebih besar darinya, tapi juga kita lebih besar darinya. Apa artinya ini? Kristen punya 2 kelahiran 1 dilahirkan perempuan, 2 dilahirkan Roh Kudus. Saya dilahirkan ibu saya 73 tahun lalu, saya dilahirkan Roh Kudus 56½ tahun lalu. Waktu lahir sebagai bayi, saya anak manusia; waktu dilahirkan Roh Kudus, saya anak Allah. Kecuali engkau diperanakkan Roh Kudus, kau tak mungkin masuk Kerajaan Allah. Orang yang dilahirkan dua kali, matinya cuma sekali. Sesudah itu ia punya hidup kekal bersama Allah selamanya dalam kemuliaan abadi dan tidak lihat kematian lagi. Orang yang dilahirkan sekali oleh ibunya, ia akan mati dua kali. Selain tubuhnya mati, ia dilempar ke dalam lautan api untuk selamanya. Tak ada agama yang memberi pengertian, dan kemantapan pegangan kebenaran seperti ini. Secara dilahirkan seorang wanita, tidak ada yang melampaui dia. Tapi Petrus, Yohanes, Paulus, semua rasul Perjanjian Baru, bukan hanya dilahirkan perempuan saja, yang memang dalam hal ini tak melampaui Yohanes Pembaptis; tapi mereka dilahirkan Roh Kudus, yaitu lebih besar dari dia, karena mereka semua dalam Kerajaan Allah. Jadi kalimat Yesus ini pengertiannya sangat Yesus menggenapi semua yang dinubuatkan, maka Ia naik ke sorga, selesai tugas yang sudah digenapi, baru mengirim Roh Kudus turun untuk tinggal dalam hati manusia. Lalu utusan Perjanjian Baru namanya rasul apostolos, artinya utusan, yaitu utusan Allah Tritunggal. Bapa berkehendak, di dalam Kristus memilih, Roh Kudus dikirim, maka Bapa berkehendak mengutus para rasul. Yesus memilih dan memberi mereka tugas memberitakan Injil ke seluruh dunia bahwa Ia sudah mati dan bangkit. Yesus mengutus para rasul ke seluruh dunia dan mengirim Roh Kudus untuk dimeteraikan dalam hati mereka. Bersandar Roh Kudus, mereka memberitakan firman. Di 1 Petrus 112, saat orang Perjanjian Baru mengabarkan Injil, memberitakan Kristus ke seluruh dunia, tiap zaman mereka bersandar Roh yang diutus dari sorga. Utusan Perjanjian Lama memprediksi, utusan Perjanjian Baru memperjelas, tapi pusat sejarah adalah Kristus yang diutus berdoa pada Bapa, “Oh Tuhan, Aku berdoa pada-Mu, berilah orang Kristen hati yang sempurna mau bersatu.” Persatuan bukan slogan, atau asal plangnya gereja, gabungkan semua gereja seperti sudah bersatu. Union is not unity and unity is not union. Union without unity is useless. Kesatuan, persatuan, gabungan. Yang esensial berbeda dengan yang organisatoris. Bapa, Anak, Roh Kudus bersatu secara substansial. Gereja-gereja bersatu hanya secara organisasi, formal, lahiriah saja. Mungkinkah persatuan antargereja lebih dari sekadar organisatoris? Ya, ini yang diminta Yesus. Mungkinkah persatuan kita dan Allah seperti Yesus bersatu dengan Bapa? Tak mungkin. Karena Yesus dan Bapa adalah Allah, antara Pribadi pertama dan Pribadi kedua ada kesatuan esensial, substansial, hypostatis. Kita cuma bisa “union with Christ,” bukan “unity with Christ”. Bagaimana pun Ia Allah, kita manusia, tak mungkin bersatu secara substansial dan esensial. Union ini mengandung 4 aspek 1 spiritual union; 2 organic union; 3 eternal union; dan 4 mysterious union. Inilah persatuan yang dikerjakan Roh persatuan antara orang Kristen? Secara substansial, yaitu persatuan karena substansi manusia dengan manusia, tapi tetap tak mungkin bersatu seperti Allah. Seorang pribadi dengan pribadi lain dengan pribadi yang lain lagi, tidak bisa jadi satu manusia, tetap tiga manusia. Keesaan Allah adalah keesaan Tritunggal, substansinya esa, tak mungkin dibandingkan atau sama dengan yang lain. Alkitab pernah mengatakan 2 orang jadi satu, yaitu suami istri, ini satu-satunya persatuan yang paling akrab, intim antara 2 pribadi. Tetap 2 pribadi tapi jadi satu keluarga. Kita lihat istilah persatuan’ Bapa, Anak, dan Roh Kudus bersatu; Allah dan Gereja bersatu; manusia dan sesamanya bersatu, pria dan wanita melalui pernikahan suci bersatu. Masing-masing sangat beda, jangan dicampur aduk, seperti Witness Lee yang berkata, besok di sorga kita akan bersatu dengan dan jadi Allah. Itu salah, bukan ajaran Alkitab, karena substansi kita tetap ciptaan, Allah Pencipta. Tak mungkin ada persatuan substansial antara ciptaan dan berdoa agar mereka tahu 2 hal 1 mereka harus sempurna bersatu; 2 dunia tahu Ia diutus Bapa. Doa Yesus begitu serius, karena kesatuan gereja menjadi kesaksian yang sangat indah dan penting sebagai Kristen. Persatuan antara umat Kristen bukan gabungan organisatoris, kecocokan administrasi, atau hal lahiriah. Penyatuan secara paksa tidak berguna, mengadakan kebaktian besar semua gereja datang, lalu katakan, “Kristen sudah bersatu!” Omong kosong. “Persatuan” macam ini diadakan beberapa pihak. Yang pertama Katolik, yang ingin gereja hanya satu dan itu Katolik. Tapi Katolik yang di Vatican itu hanya gereja Roma Katolik. Sedangkan di Pengakuan Iman Rasuli, “Aku percaya pada Gereja yang kudus dan am,” mempunyai arti ganda Secara sifat, gereja dikuduskan Kristus dan diperanakkan Roh Kudus; secara cakupan, gereja am, melampaui batasan bangsa, negara, suku, gender, dan tingkat sosial. Maka gereja yang kudus dan am berarti gereja seluruh dunia dan tahun akhirnya saya temukan bahwa yang mempersatukan gereja hanya 3 hal 1 firman Allah dalam Kitab Suci dengan pengertian sejati. Kita percaya bahwa Theologi Reformed yang paling tepat dan akurat mengerti firman Allah; 2 Nama Allah yang dikuduskan, seperti yang diungkapkan dalam Doa Bapa Kami; dan 3 Kemuliaan Allah yang dinyatakan dalam kehidupan Kristen. Inilah rahasia kesatuan gereja. Ada gereja membuat “persatuan” dalam nama Tuhan, cuma mau semua orang ke gereja mereka untuk bersatu, tapi mereka tidak mau ke gereja orang lain. Ini palsu. Saya tanya, “Kau sungguh percaya itu persatuan? Jika ya, kenapa tidak suruh gereja ganti nama dan kembali ke Katolik Roma?” Tidak ada yang bisa jawab. Bersatu, semua kembali jadi Katolik, kirim orang ke Roma mengatakan, “Kami serahkan semua gereja kami pada Paus.” Menjadi satu gereja, itu bersatu. Tidak ada gereja Karismatik mau kembali pada Katolik. Yang mereka mau yaitu semua Protestan bergabung dengan mereka, menyanyikan “Dalam Yesus Kita Bersaudara,” lalu mereka jadi besar, itu persatuan.’ Itu bukan beriman dan yang tak beriman tidak bisa menanggung kuk yang sama, ini Paulus katakan pada Korintus. Dalam 2 tahun, saya kerjakan penginjilan lewat KPIN 100 kota, puluhan ribu yang ikut. Bahkan 5 tahun ini, para hamba Tuhan dan jemaat kita sudah berkhotbah pada jutaan orang lewat KKR Regional. Kita masuk sinode-sinode, karena kita bersatu dengan mereka dalam firman. Dan di November ini, akan diadakan Konvensi Injil Nasional KIN 2013 yang akan dihadiri lebih dari seribu pendeta seluruh Indonesia. Semua pakai nama STEMI, kenapa? Karena nama STEMI sudah diterima dan dipercaya sebagai organisasi suatu hari kau harus pergi ke kota lain atau sekolah ke luar negeri, maka untuk ikut kebaktian di gereja mana, dibaptis di denominasi apa, pertimbangkan 3 hal ini. Jika khotbahnya sesuai Kitab Suci, jemaatnya menguduskan nama Tuhan, dan kemuliaan Tuhan dinyatakan di gereja itu, maka bersatulah dengan mereka, tidak tentu harus GRII. Jangan cinta GRII lebih daripada cinta Tuhan, itu dosa besar. GRII milik Tuhan dan Tuhan bukan dimonopoli GRII. Tiap orang, dari gereja mana pun, jika betul-betul mengerti firman Tuhan, menjunjung tinggi dan menguduskan nama Tuhan, dan menyatakan kemuliaan Tuhan, ia saudara kita. Jika mau gabung ke GRII, mengerti doktrin benar di sini, tidak apa-apa. Jika tidak mau gabung, tidak apa-apa. Yang penting, punya pengertian firman yang sejati, bermotivasi kuduskan nama Tuhan, dan nyatakan kemuliaan tahu ada rasul, karena lihat Kristus dalam diri mereka, lalu lihat Kristus sebagai Utusan Allah, karena Allah dalam Kristus. Maka, mereka jadi sempurna bersatu dan dunia tahu Bapa yang mengutus Kristus. Kenapa kita menerima Yesus Kristus? Karena Ialah satu-satunya Yang Diutus Allah. Tidak ada yang boleh mengganti kedudukan Yesus sebagai Utusan Allah. Di Yohanes 1 ada kalimat yang sangat mengejutkan saya. Ada seorang manusia dari Allah yaitu Yohanes Pembaptis. Tetapi Yesus Kristuslah Yang dari Allah yang adalah Anak Tunggal Bapa. Untuk Yohanes tidak pernah pakai istilah anak yang tunggal’. Anak Allah yang diutus dan manusia yang diutus, mau tanya, orang di Jakarta melihat Tuhan dalam gereja inikah? Orang dunia melihat Tuhan dalam hidup kitakah? Cara kita hidup menyatakan Tuhan ada dalam diri kita atau tidak? Jika ya, kau saksi Kristus. Jika tidak, kau saksi Setan. Jika kau berdosa dan mencemarkan nama Tuhan, bagaimana orang bisa melihat Kristus dalam diri kita? Jika sungguh-sungguh jadi wakil, saksi Tuhan, maka dunia melihat kau diutus Kristus dan dunia mengenal Kristus yang diutus Bapa, barulah kekristenan bisa maju. Tugas kita sebagai gereja adalah agar dunia tahu Kristus dalam diri kita dan Allah dalam Kristus, sehingga dunia menerima Kristus yang diutus Bapa. Tuhan memberkati kita, menjadikan kita wakil Tuhan yang benar-benar menyatakan firman, nama, dan kemuliaan Juli 2015
utusan allah sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta adalah